Untuk urusan gizi, orangtua rela berbuat apapun asalkan gizi si kecil bisa terpenuhi, karena makanan bergizi punya kontribusi besar dalam mencerdaskan anak. Salah satunya adalah minyak ikan. Zat gizi apa saja yang terkandung di dalamnya? Apa sih yang terkandung dalam minyak ikan sampai direkomendasikan untuk anak?
Memilih sumber DHA terbaik
Docosahexaenoic Acid (DHA) serta asam lemak esensial seperti Omega-3 dan Omega-6 sudah banyak terbukti bermanfaat baik saat tumbuh kembang anak, kehamilan, juga kesehatan hari tua. Namun, benarkah dengan mengonsumsi ikan kita adalah yang terbaik demi mendapatkan manfaat maksimal?
Telah banyak penelitian menunjukkan DHA dan asam lemak esensial berperan dalam menunjang struktur otak, mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti sakit jantung, atherosklerosis, alzheimer, dan rematik, juga mencegah gangguan depresi, asma, dan kanker. Salah satu sumber terbaik DHA dan asam lemak esensial adalah minyak ikan terutama ikan laut dalam. Nyatanya, dengan kondisi lingkungan saat ini, kita tak lagi bisa sembarangan mengonsumsi ikan.
Jangan sembarang memilih sumber DHA
Para ahli merekomendasikan konsumsi DHA setidaknya 650 mg setiap hari yang meningkat menjadi 1 gram per hari pada ibu hamil dan menyusui untuk memenuhi kebutuhan si bayi dan juga kekurangan DHA pada ibu. Salah satu cara memenuhinya adalah banyak mengonsumsi ikan laut. Misalnya, untuk mencegah penyakit kardiovaskular, disarankan mengonsumsi ikan sebanyak 2-4 ons perminggu. Sayangnya, sebuah penelitian dalam jurnal the Archives of Pathology and Laboratory Medicine menunjukkan ikan-ikan ini banyak yang sudah tercemar zat beracun seperti merkuri, polichlorinated biphenyls (PCB), dan pestisida organoklorin.
Menurut Stacy Foran Melanson dari Harvard Medical School, suplemen minyak ikan masih lebih baik daripada ikan segar karena kandungan pestisida dan PCB-nya kurang dari nilai yang bisa dideteksi. Membutuhkan waktu bertahun-tahun -diteliti sejak tahun 1970-an. Zat-zat racun seperti PCB dan pestisida mengalir lewat danau dan sungai masuk ke laut dan terkumpul dalam tubuh ikan laut dalam. Bila ikan tercemar ini dikonsumsi teratur, diperkirakan PCB dan pestisida yang tertelan 70 kali dan 120 kali lebih banyak. Efeknya akan lebih berbahaya bila dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil.
Minyak ikan berkualitas untuk hasil terbaik
Pemrosesan dan pengemasan minyak ikan ternyata amat penting dalam menentukan kualitasnya. Minyak ikan yang tidak berkualitas biasanya bersifat tidak stabil dan masih mengandung kadar merkuri dan pestisida cukup tinggi. Penelitian dari Universitas Minnesota juga menunjukkan minyak ikan dalam bentuk emulsi lebih baik penyerapannya ketimbang dalam bentuk kapsul bergelatin.
Perlu pula diperhatikan apakah yang dikonsumsi adalah minyak hati ikan Cod atau minyak ikan biasa. Minyak hati ikan Cod diambil dari hati ikan Cod dan merupakan sumber vitamin A dan D. Sedangkan minyak ikan biasa diambil dari jaringan tubuh ikan berlemak seperti ikan salmon dan herring yang hanya sedikit mengandung vitamin A dan D.
Menurut berbagai penelitian, suplementasi minyak ikan dapat menurunkan kadar vitamin E dalam darah hingga disarankan menambahkan vitamin E saat mengonsumsi minyak ikan. Namun, minyak ikan berkualitas umumnya telah diperkaya dengan vitamin E hingga tak diperlukan vitamin E tambahan.
Sumber : anakku.net
No comments:
Post a Comment