Tuesday, 7 April 2009

Disfungsi SI (Sensory Integration)

Apa itu Sensory Integration (SI)?
Contoh berikut akan membantu untuk mengerti tentang Sensory Integration (Integrasi Sensori/Indera) pada manusia :
Ria selesai bermain di halaman rumah, kemudian dia masuk ke dalam rumah dan langsung bisa mencium aroma masakan yang lezat dari arah dapur. Hmm…! Dari aromanya, sepertinya ibu lagi memasak ayam goreng kesukaannya. Air liur Ria langsung mengalir ketika dia mendengar suara masakan diatur di piring. Dia segera berlari ke dapur dan melihat ibunya sedang meletakkan sepiring ayam goreng di atas meja makan.

Sensori / panca indera kita (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba) memberi tahu kita tentang lingkungan kita. Indera-indera kita menerima informasi dari dalam dan luar tubuh kita. Dalam contoh di atas, indera-indera Ria bekerja bersama-sama memberi tahu dia bahwa sesuatu sedang digoreng di dapur (dari suara dan aroma), dan dari baunya dia bisa menebak masakan tersebut adalah ayam goreng, dan indera pengecapnya bereaksi mengeluarkan air liur ketika dia mendengar masakan telah selesai dan siap dihidangkan.
Integrasi sensori atau SI, merujuk tentang bagaimana indera-indera kita bekerja bersama untuk mengatur dan memproses informasi yang diterima oleh indera tersebut. SI diatur oleh system saraf pusat, yaitu otak dan tulang belakang. System indera kita bekerja bersama, memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lingkungan secara lebih baik.

Apa itu Disfungsi SI?
Disfungsi SI menunjukkan ketidakmampuan tubuh untuk menangkap dan menggunakan informasi yang diterima oleh panca indera secara benar. Anak dengan disfungsi SI mempunyai kesulitan mengolah infomasi yang diterima panca inderanya untuk melaksanakan tugas sehari-hari, misalnya memakai baju, makan, atau bermain. Mereka juga mungkin bisa mengalami kesulitan dalam beberapa aktivitas dan situasi social.
Misalnya, mereka mungkin tidak menyukai melukis dengan jari karena mereka tidak suka tangannya basah atau lengket. Atau mereka merasa tidak nyaman di tengah keramaian karena bising dan jumlah orang yang banyak. Disfungsi SI bisa muncul dengan berbagai kombinasi dari indera-indera, yaitu : penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, peraba, atau pergerakan. Pada saat tertentu dalam hidup, kebanyakan orang punya kesulitan mengolah informasi indera, tetapi jika hal ini mengganggu kemampuan kita dalam hidup sehari-hari, tentu saja bisa jadi masalah.

Ciri-ciri umum Disfungsi SI meliputi :
-Terlalu responsif atau terlalu tidak responsif terhadap rangsangan indera (misalnya, tidak bisa mentolerir adanya tag (lembaran tanda merk) pada baju, atau mempunyai ambang batas rasa sakit yang tidak biasa)
-Tingkat aktivitas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah (lebih dari biasa)
-Bergerak terus-menerus atau terlalu cepat merasa capek
-Kesulitan dengan gerakan otot yang memerlukan ketelitian (menggunting dengan gunting) dan/atau gerakan otot yang memerlukan rencana (melempar bola)
-Masalah mengendalikan diri (misalnya kesulitan menenangkan diri setelah melakukan suatu aktivitas)
-Kesulitan mengubah aktivitas-aktivitas
-Koordinasi mata-tangan kurang
Catatan : Jika anak menunjukkan beberapa ciri di atas, belum tentu berarti si anak memiliki Disfungsi SI!

Apa yang menyebabkan Disfungsi SI?
Para peneliti masih meneliti tentang hal ini, dan mereka memberi beberapa kemungkinan yang mungkin merupakan sebab dari Disfungsi SI :
Faktor keturunan
-Saat hamil banyak mengkonsumsi obat-obatan, rocun, narkoba dan alcohol
-Trauma saat melahirkan seperti kekurangan oksigen atau operasi Caesar darurat

Sebab-sebab yang tidak diketahui
Apa yang harus saya lakukan jika saya menduga anak saya mempunyai Disfungsi SI?
Jika Anda menduga anak Anda mempunyai Disfungsi SI, konsultasikan ke dokter anak Anda. Dokter bisa merujuk Anda ke Okupasi Terapis untuk menjalani evaluasi SI. Evaluasi ini bisa menunjukkan jika anak memang mengalami Disfungsi SI.

Bagaimana terapi Disfungsi SI dilakukan?
Proses terapi untuk Disfungsi SI dilakukan oleh Okupasi Terapis (OT) yang mempunyai spesialisasi di bidang SI. Okupasi Terapis adalah terapis professional yang membantu individu melakukan aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan usianya.

Untuk anak-anak, aktivitas ini termasuk melompat, memasang kancing, menggunakan alat-alat makan, menggambar, dan menulis. Tujuannya untuk membantu anak terbiasa dengan aktivitas khusus masa kecil seperti berayun, bermain, dan menggambar. Terapi biasanya berbeda-beda untuk tiap anak sesuai kebutuhan masing-masing. Biasanya kegiatan terapi ini dilakukan di tempat yang mendukung dan mempunyai fasilitas peralatan khusus sehingga anak bisa berayun, melompat, dan yang paling penting, bermain!

Pada beberapa kasus, OT bisa memberikan diet sensori, suatu program rumah yang memungkinkan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas untuk mengulang/menguatkan kemampuan-kemampuan yang telah dipelajari dalam terapi. Orang tua diharapkan ikut serta membawa kemampuan yang telah dipelajari tadi ke dalam lingkungan rumah sehari-hari. Sangatlah penting membuat anak berpartisipasi dalam aktivitas yang menarik minat mereka dan menggunakan kelebihan mereka untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

* Lembaga-lembaga terapi biasanya menyediakan pelayanan Okupasi Terapi. Hubungi lembaga terdekat di tempat Anda untuk menanyakan pelayanan Okupasi Terapi dengan spesialisasi di bidang SI dan fasilitasnya.

Bagaimana SI berpengaruh terhadap Terapi Wicara dan Bahasa?
Masalah bicara dan bahasa sering muncul pada anak dengan Disfungsi SI.
-Terapis Wicara (TW) memegang peranan penting pada terapi.
-Terapis Wicara sering memadukan aktivitas sensori ke dalam terapi untuk merangsang produksi bahasa pada anak. Aktivitas seperti meniup peluit, berayun, dan meloncat-loncat dengan bola therapeutic memacu produksi bahasa secara spontan.
-Terapis Wicara dan Okupasi Terapis bekerja bersama untuk memutuskan pendekatan terapi yang paling sesuai bagi anak dengan Disfungsi SI.

No comments:

PG/ TK ISLAM SMART BEE - Children Education

My photo
Based on Islamic system. We commit to be partner for parents to provide educated play ground for their beloved children. Contact us: Jl.Danau Maninjau Raya No.221, Ph 62-21-7712280/99484811 cp. SARI DEWI NURPRATIWI, S.Pd