Sunday, 17 January 2010

Mengalirkan Jiwa Seni ke Anak

MANUSIA membutuhkan seni untuk memberi warna dalam hidupnya. Melalui seni, kita bisa mengekspresikan diri, menumpahkan segala rasa dan gelora jiwa. Bahkan, kita dapat pula menuangkan berbagai ide dan kreasi kita.


Tidak hanya kita, anak-anak perlu juga dikenalkan dengan seni. Dengan berkesenian, diharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik untuk perkembangan mental si buah hati. Dia pun akan senantiasa memiliki gairah hidup bila dalam dirinya mengalir jiwa seni. Lantas, siasat apa yang harus kita jalankan?

1. Memperkenalkan Bentuk-Bentuk Kesenian

Sejak dini, anak perlu diperkenalkan dengan bentuk-bentuk kesenian, seperti: seni suara, seni musik, seni tari, seni lukis, seni drama, dan lain sebagainya. Aktivitas seni pada anak dapat diwujudkan dengan mengajak anak untuk menyanyi, menari, bermain musik, melukis, bermain teater, menulis cerita, atau membaca puisi. Kegiatan-kegiatan seperti ini biasanya disenangi anak-anak.

Mengenalkan kesenian kepada buah hati sejak dini sangatlah penting. Anak tidak akan menjadi kaku seperti robot karena mengenal gerak, warna, dan irama yang terkandung dalam seni. Dia juga tidak akan mempunyai kekakuan dalam bertindak dan berpikir. Dan, setidaknya ada beberapa hal bermanfaat yang dapat kita petik sebagai bekal hidupnya.

a. Mengekspresikan Diri

Mulai dari kecil, ajari buah hati kita untuk mengekspresikan dirinya. Kita dapat mengajarinya menghafalkan puisi singkat, lalu menyuruhnya tampil di depan kita dengan gaya-gaya yang telah kita contohkan. Lama-lama, sesuai dengan perkembangan usianya, dia pasti akan bertambah berani dan percaya diri untuk tampil tanpa dikomando. Gaya dan ekspresi wajahnya pun pasti beda dan lebih bergaya. Tidak hanya berpuisi saja, suruh dia untuk menyanyi atau menari di depan keluarga. Diharapkan nantinya dia akan pintar mengekspresikan dirinya di depan siapa pun. Ekspresi kanak-kanak akan menunjukkan seberapa cerdas dan aktif si buah hati.

Diharapkan pula si anak akan pintar menampilkan permainan terbaiknya dalam bermusik atau berkesenian lainnya. Selanjutnya kembangkan ekspresi seni atau berkesenian kepada anak-anak. Dari senilah, kehalusan rasa dan pribadi anak akan terbentuk. Kelak, bila dia bisa memaknai kemenangannya secara tidak ugal-ugalan, tetapi dengan mental dan pribadi yang lembut.

b. Menumbuhkan Pemahaman Sisi-Sisi Kemanusiaan

Pengenalan musik dan lagu sejak dini amatlah penting. Pada tahap awal, ajaklah anak mendengarkan musik atau lagu. Coba kita kenalkan salah satu alat musik. Mainkan keyboard (mainan), tekan tuts dari nada rendah sampai tinggi. Kemudian tekan dengan pelan, lalu keras. Selanjutnya, mainkan sebuah lagu anak-anak yang lembut, misalnya: “Pelangi”. Suruh anak untuk bernyanyi. Pasti dia akan berusaha bernyanyi lembut, menyesuaikan dengan iringan musik yang kita mainkan. Lagu ini pun mengajari anak untuk bersyukur atas keagungan Tuhan. Lalu, mainkan lagu yang berirama menghentak, pasti anak akan bernyanyi dengan penuh semangat.

Dengan mengenal musik atau lagu, jiwa anak akan dibentuk untuk memiliki rasa empati dan kelembutan. Dengan demikian, sekeras apa pun kepribadian anak, dia dapat menjaga dengan baik keseimbangan hidupnya karena mengenal sisi-sisi kelembutan dari berkesenian. Dan, karena pribadinya tidak selalu keras dan kuat, ia pun akan mudah untuk menghormati orang lain. Ada sisi-sisi halus atau lembut dan mampu menyentuh hati orang lain sehingga si buah hati tidak kesulitan saat berinteraksi dengan sesama. Katakanlah, buah hati luwes dalam bergaul. Kelak dia pun mampu menghadapi rintangan hidup dengan penuh keluwesan.

c. Menumbuhkan Rasa Peka

Sejak anak masih bayi, kita pasti sudah rutin bersenandung meninabobokannya. Itu adalah salah satu awal pengenalan bentuk kesenian pada anak. Anak akan terbiasa mendengar kita menyanyi untuk menidurkannya. Lama-lama dia akan terbuai dan tidur pulas begitu mendengar kita bernyanyi untuknya. Inilah salah satu cara menumbuhkan rasa peka pada anak.

Mengajak anak bertamasya juga dapat kita jadikan sarana menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan. Kita suruh anak melukis apa yang telah dilihatnya di objek wisata tersebut. Bisa juga kita meminta anak untuk menuliskan cerita tentang wisatanya. Pastilah anak akan melukiskan dan menceritakan hal-hal yang menarik.

Dengan belajar peka terhadap lingkungannya, diharapkan anak cerdas dalam menentukan dan mengungkapkan sesuatu yang menarik dalam hidupnya. Selanjutnya, kelak dia menjadi mampu untuk menentukan harapan dan cita-cita yang benar-benar memikat hatinya. Ia pun akan mempunyai ketajaman dalam menyikapi batu sandungan dalam pencapaian impian. Tinggal bagaimana cara kita untuk membimbing dan mengarahkannya dengan baik.

d. Melatih Konsentrasi

Lewat seni, anak juga dapat berlatih untuk konsentrasi. Bagaimana logikanya? Dengan memainkan musik, anak akan belajar untuk memperhatikan dengan saksama not-not yang ada. Bila perhatiannya baik, ia pun akan dapat memainkan musik dengan baik. Bila kurang konsentrasi, maka permainan musiknya tidaklah enak didengar. Begitu pula dengan aktivitas lainnya. Menari akan melatih anak berkonsentrasi terhadap iringan musiknya sehingga gerak-geraknya menjadi indah dan selaras dengan iramanya. Menyanyi mengajari anak berkonsentrasi terhadap nada suara dan musik pengiringnya. Dan, melukis akan mengajari anak untuk konsentrasi terhadap objek lukisan dan pemilihan warna.

Dengan melatih anak berkonsentrasi melalui aktivitas-aktivitas berkesenian, lama-lama anak akan menjadi mudah konsentrasi juga dalam belajarnya. Dengan kata lain, anak akan mudah untuk fokus dalam belajar ataupun beraktivitas lainnya. Jalan pikirannya tidak akan bercabang-cabang tak tentu arah. Selanjutnya, diharapkan anak pun menjadi mudah dalam mencapai impiannya karena memiliki konsentrasi atau kefokusan yang tinggi.

e. Menumbuhkan Kreativitas

Seni juga bisa menumbuhkan jiwa kreatif pada buah hati kita. Lantas bagaimana pemahamannya? Apabila anak kita sudah pandai menyanyi, tentu dia ingin menguasai berbagai jenis lagu, entah itu pop, rok, dangdut, maupun yang lainnya. Tentu dia akan bernyanyi sambil bergoyang-goyang, tersenyum-senyum, atau menggerak-gerakkan tangan dan kakinya. Ia pun dengan spontan akan menyesuaikan gaya dengan musik iringannya. Pendek kata, segala hal dilakukan untuk menambah bagus penampilannya. Anak pun selanjutnya ingin membuat lagu sendiri dengan segala kemampuan dan kelucuan yang dimiliki. Begitu pun dengan aktivitas seni lainnya, anak pasti akan menunjukkan kreativitasnya.

Apabila anak kita sudah terdidik untuk kreatif dalam berkesenian, maka dia akan kreatif pula dalam berproses mencapai segala impian hidupnya. Ia tidak akan diam saja ketika menghadapi kesulitan, namun dengan sigap selalu mencari cara untuk mengatasinya. Anak tidak akan “mati gaya”, mati kreativitas, karena seni telah mengantarkan anak pada pemahaman sisi kemanusiaan.

2. Memberikan Wadah dan Sarana Berkesenian

Mengalirkan jiwa seni kepada anak tidak hanya cukup dengan memperkenalkan bentuk-bentuk kesenian saja. Kita harus siap sedia untuk memfasilitasi dengan memberikan wadah dan sarana yang memadahi. Sangat tidak rasional bukan bila kita mengajari anak kita bermain gitar hanya dengan buku, tanpa menyediakan gitar? Begitu pun saat mengajari anak kita menari tanpa memberikan selendang atau iringan musik. Seorang pelukis pun tidak dapat menghasilkan karya terbaiknya, tanpa peralatan melukis yang komplit. Bagaimana dapat menarik sebuah lukisan bila hanya berwarna biru saja, atau kuning saja?

Selain memberikan sarana, orang tua pun seharusnya membimbing anak menemukan atau mencari wadah yang tepat. Anak yang senang melukis dapat dimasukkan ke sanggar lukis, lalu diikutsertakan dalam perlombaan-perlombaan untuk melatih keberanian dan mengasah bakatnya. Anak yang hobi bermusik, kita belikan alat musik. Untuk tahap awal tak perlu yang mahal, banyak alat musik mainan yang sangat terjangkau. Bila bakat musiknya sudah kelihatan, pantaslah kita membelikan alat musik yang bermutu. Masukkan dia dalam sanggar musik, atau kelompok orkestra. Anak yang tertarik dengan dunia nyanyi, arahkan dia dalam grup paduan suara atau les vokal.

Pemberian wadah dan sarana yang tepat dalam berkesenian akan mengantarkan si buah hati mempunyai kebebasan dan keleluasaan untuk mengekspresikan diri, semakin mengenal sisi-sisi kemanusiaan, semakin mempunyai rasa peka yang tinggi, semakin pandai berkonsentrasi dan semakin kreatif.

Ayo…, kita berlomba-lomba mengalirkan jiwa seni kepada si buah hati! Kelak dia akan menjadi pribadi yang cerdas menyikapi hidup yang penuh tantangan ini dengan kelembutan hati yang telah didapatnya dari berkesenian. Dan, dengan kepandaian berekspresi, pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dan konsentrasi yang tinggi, serta kreativitas yang gemilang, buah hati kita akan mudah menapaki tangga menuju puncak prestasi. Siapa tahu si buah hati juga akan menjadi seniman yang hebat, seiring dengan kesuksesannya mencapai cita-cita.

Sumber: www.buahhaticerdas.com

No comments:

PG/ TK ISLAM SMART BEE - Children Education

My photo
Based on Islamic system. We commit to be partner for parents to provide educated play ground for their beloved children. Contact us: Jl.Danau Maninjau Raya No.221, Ph 62-21-7712280/99484811 cp. SARI DEWI NURPRATIWI, S.Pd