Tuesday 9 June 2009

Info Seputar Folio

Sejumlah pertanyaan tentang penyakit polio ada di benak banyak orang tua. Hal ini timbul antara lain karena akibat kelumpuhan uang di derita anak bila terserang penyakit ini. Bahkan bisa menimbulkan kematian. Nah, pastikan keingintahuan Anda tersebut dengan jawaban yang akurat.

Apa dan bagaimana polio

Apakah polio itu?

Poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang sangat menular, yang diakibatkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang sistim syaraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian dalam hitungan beberapa jam.

Bagaimanakah polio ditularkan?

Virus polio (secara ilmiah dikenal sebagai virus polio liar -WPV) memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang telah terkontaminasi tinja dari orang yang sudah terjangkit polio. Virus tersebut berkembang biak di dalam usus dan dikeluarkan oleh orang yang terjangkit melalui tinjanya, yang kemudian dapat meneruskan virus itu kepada orang-orang lain.

Apa saja gejala-gajala polio?

Gejala-gejala awal polio adalah:

  1. Demam
  2. Rasa lelah.
  3. Muntah-muntah.
  4. Rasa kaku pada leher.
  5. Rasa sakit pada kaki atau tangan.

Siapakah yang berisiko terjangkit polio?

Polio terutama menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Apakah akibat dari penyakit polio?

Akibat-akibat dari polio adalah:

  1. Satu dari 200 orang yang terjangkit polio akhirnya mengalami kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan (biasanya pada kakinya).
  2. Di antara yang lumpuh itu, 5-10% meninggal dunia ketika otot-otot pernapasannya dilumpuhkan oleh virus tersebut.

Apakah polio dapat disembuhkan?

Tidak, polio tidak dapat disembuhkan! Polio hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Terdapat suatu vaksin yang aman dan efektif, yakni vaksin polio oral (OPV). OPV adalah perlindungan yang sangat penting terhadap polio bagi anak-anak. Diberikan berulang kali, vaksin ini melindungi seorang anak seumur hidup.

Peperangan global terhadap polio

Mengapa polio kembali ke Indonesia?

Indonesia pernah bebas polio selama 10 tahun sebelum kembali terjangkit oleh suatu virus yang dibawa masuk dari luar negeri ke tanah air. Analisa atas virus tersebut membuktikan bahwa virus tersebut berasal Afrika Barat, di mana wabah polio telah menyebarkannya ke negara-negara yang bebas polio. Lima belas negara yang bebas polio lainnya juga telah terjangkiti oleh wabah ini, termasuk Yaman dan Arab Saudi. Kita tidak mengetahui kapan persisnya virus tersebut tiba di Indonesia, tetapi jenisnya sangat mirip dengan virus-virus polio yang ditemukan di Sudan dan Arab Saudi.

Apakah Indonesia satu-satunya negara yang terkena polio?

Tidak. Polio masih terdapat di beberapa negara, namun penyakit ini telah hampir musnah dari muka bumi. Pada tahun 1988, beberapa negara meluncurkan Program Eradikasi Polio Global untuk menghapus polio dari buku-buku sejarah. Sejak saat itu, berkat kampanye imunisasi masal, kasus-kasus polio di seluruh dunia turun drastis lebih dari 99 persen. Sekitar 20 tahun lalu, 1.000 anak-anak dibuat lumpuh setiap harinya oleh polio. Tahun lalu, berkat Program Eradikasi Polio Global, hanya 1.266 anak yang menjadi lumpuh selama satu tahun.

Mengapa polio merebak di wilayah Indonesia?

Polio merebak di Indonesia melalui anak-anak yang belum diimunisasi. Angka rata-rata dari cakupan imunisasi rutin di Indonesia adalah 70 persen, yang mengakibatkan sejumlah besar anak-anak tidak terlindungi dari penyakit ini. Pada kenyataannya, angka cakupan imunisasi rutin terus menurun secara perlahan tapi pasti, selama beberapa tahun terakhir.

Terdapat beberapa daerah di tanah air yang angka imunitasnya bahkan lebih rendah lagi, yakni masyarakat yang paling miskin dan terpinggirkan. Karena penyakit polio kebanyakan tidak menunjukkan gejala-gejala apapun, sangatlah mudah bagi penyakit tersebut untuk beredar dari satu tempat ke tempat lainnya secara diam-diam melalui tubuh para penderitanya yang tidak menyadari jika dirinya telah terjangkit. Kenyataan ini menunjukkan pentingnya untuk menjaga angka cakupan imunisasi rutin, sebagai pertahanan nasional yang paling ampuh terhadap penyakit menular ini.

Pekan Imunisasi Nasional

Apa upaya yang sedang ditempuh pemerintah untuk melindungi anak-anak Indonesia terhadap polio? Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk memberikan imunisasi kepada semua anak balita dengan vaksin polio oral. Beberapa badan internasional dan dalam negeri, sedang membantu pemerintah merencanakan dan menyelenggarakan upaya-upaya imunisasi, termasuk UNICEF, WHO, USAID dan Rotary International. Penekanan utama adalah menjangkau anak-anak yang paling miskin dan terpinggirkan. Mereka adalah yang paling tidak berdaya dan kecil kemungkinannya telah mendapatkan imunisasi.

Apakah yang dimaksud dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)?

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) adalah dua hari terpisah yang dicanangkan untuk memberikan imunisasi terhadap polio kepada semua anak-anak balita, dengan menggunakan vaksin polio oral. Adalah sangat penting bagi para orang tua untuk membawa setiap anak balita ke pos-pos kesehatan (posyandu) untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan perlindungan terhadap polio selama PIN berlangsung.

Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) adalah hari-hari dimana beberapa propinsi memberikan imunisasi polio kepada anak-anak. Contoh dari Sub PIN adalah kedua putara imunisasi yang diselenggarakan pada bulan Mei dan Juni di Propinsi Banten, Jawa dan Jakarta.

Berapa lama kita akan terus mengadakan kampanye ini? Kampanye ini akan terus diadakan selama polio masih menjadi ancaman di Indonesia.

Apa yang akan terjadi jika PIN tidak menjangkau setiap anak? Jika PIN tidak menjangkau setiap anak sebelum musim hujan datang, maka polio akan menyebar lebih cepat dan menyerang lebih banyak anak. Musim hujan merupakan musim yang berbahaya selama epidemik polio ada. Virusnya dapat menyebar sampai keluar Indonesia dan menimbulkan kecacatan pada anak-anak yang berada di Negara Tetangga.

Haruskah seorang anak mendapatkan OPV pada masa kampanye anti polio dan imunisasi rutin?

Ya. OPV adalah aman, efektif, dan setiap dosis tambahan berarti perlindungan tambahan terhadap polio bagi si anak. Diperlukan dosis OPV berulang untuk mencapai kekebalan penuh terhadap polio. Jika anak pernah mendapatkan vaksin tersebut sebelumnya, maka dosis tambahan yang diberikan pada masa Pekan Imunisasi Nasional atau Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN/Sub PIN) akan memberikan imunitas tambahan yang sangat berarti terhadap polio.

Apakah vaksin polio pada putaran Mei 2005 pernah menyebabkan KIPI?

Tidak. Panitia Nasional untuk KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)telah memeriksa laporan-laporan yang masuk mengenai efek samping dari vaksin polio, dan dengan sigap menyatakan bahwa masalah yang muncul sebagaimana dilaporkan itu disebabakan oleh hal-hal lainnya, seperti demam berdarah dan tersedak. Kejadian-kejadian ini dapat saja terjadi pada anak-anak terlepas dari apakah mereka diimunisasi atau tidak.

Bila para orang tua dibuat ketakutan terhadap imunisasi oleh rumor-rumor yang tidak berdasar seperti ini, anak-anak mereka akan menanggung risiko kelumpuhan polio -suatu tragedi yang sesungguhnya tidak perlu terjadi. Setiap hari, 692 anak-anak balita di Indonesia akan meninggal dunia karena berbagai penyebab, dan banyak di antaranya akibat mereka belum diimunisasi terhadap penyakit-penyakit menular. Hanya dengan memberikan pelayanan kesehatan yang penting bagi anak-anak, seperti imunisasi dan perawatan kesehatan dasar lainnya, dapat mengurangi angka kematian yang menyedihkan dan dapat dihindari hal ini.

Apakah sistim kewaspadaan terhadap Kelumpuhan Flaccid Akut (surveilans AFP) membantu dalam mendeteksi polio?

Surveilans AFP adalah suatu bagian perlindungan terhadap polio yang penting bagi para keluarga. Sistim ini adalah suatu program kewaspadaan terhadap penyakit pada setiap daerah di seluruh Indonesia dan dunia. Jika seorang anak tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda lunglai atau lemah pada lengan atau kaki, petugas kesehatan harus segera dihubungi, sehingga contoh dari tinja anak tersebut dapat diambil untuk dianalisa, dan anak tersebut bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Adalah sangat penting untuk bertindak cepat, mengingat polio sangat menular.

Tentang vaksin Polio Oral (OPV)

Mengapa anak-anak diberi vaksin polio? Vaksin-vaksin polio adalah perlindungan satu-satunya terhadap polio, suatu penyakit yang melumpuhkan yang tidak dapat disembuhkan. Adalah sangat penting bagi setiap anak balita di Indonesia untuk diimunisasi terhadap polio pada masa merebaknya polio.

Apakah vaksin polio memiliki efek samping?

Vaksin-vaksi polio tetes (OPV) sangatlah aman dan efektif. OPV telah diberikan kepada lebih dari dua miliar anak di seluruh dunia sejak diluncurkannya Inisiatif Pemberantasan Polio Global pada tahun 1988. Karena usaha-usaha tersebut pulalah, sekitar lima juta anak dapat berjalan saat ini, di mana kalau mereka tidak diimunisasi kemungkinan menjadi lumpuh.

Di seluruh dunia, keberadaan penyakit polio telah ditekan lebih dari 99%. Dari 350.000 kasus per tahunnya menjadi kurang dari 1.300 kasus per tahun pada tahun 2004. OPV pada situasi yang sangat jarang terjadi terkait dengan komplikasi yang dikenal dengan kelumpuhan polio terkait vaksin. Kejadian yang sangat jarang terjadi ini kemungkinannya satu di antara 2,4 juta dosis yang diberikan.

Apakah OPV aman dan halal?

OPV aman dan telah dinyatakan halal oleh para pemuka agama Islam di Indonesia dan di seluruh penjuru dunia -Imam Agung Tantawi dari Universitas Al-Azhar, Imam Agung dari Arab Saudi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Apakah aman memberikan dosis OPV berulang kali kepada anak-anak?

Ya, vaksin polio aman-aman saja diberikan berulang kali kepada anak-anak. Vaksin tersebut dirancang untuk diberikan berulang kali untuk memastikan perlindungan penuh. Di daerah-daerah tropis yang berudara panas, beberapa dosis vaksin polio dibutuhkan untuk memberikan perlindungan penuh bagi setiap anak, bahkan kadang-kadang lebih dari 10 dosis. Vaksin ini aman bagi semua anak-anak. Setiap dosis tambahan meningkatkan kekebalan lebih lanjut seorang anak terhadap polio.

Berapa dosis OPV yang dibutuhkan seorang anak sebelum mereka betul-betul kebal terhadap polio?

Untuk mencapai hasil yang betul-betul efektif, OPV perlu diberikan berulang kali. Jumlah dosis yang dibutuhkan untuk memberikan kekebalan pada seorang anak tergantung sepenuhnya kepada status kesehatan dan gizi sang anak, dan seberapa banyak paparan terhadap virus lainnya yang pernah dialami anak tersebut.

Sebelum seorang anak diimunisasi secara lengkap, mereka masih berisiko terhadap polio. Hal ini menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa semua anak-anak mendapatkan imunisasi sepanjang setiap putaran Pekan Imunisasi Nasional secara serentak. Penting diingat, anak yang tidak terimunisasi adalah wadah bersembunyinya virus polio tersebut.

Apakah OPV aman diberikan kepada anak-anak yang sakit atau bayi yang baru lahir?

Ya, OPV aman diberikan pada anak-anak yang sakit. Pada kenyataanya, secara khusus sangatlah penting bahwa anak-anak yang sakit diimunisasi pada masa kampanye polio, demikian pula bayi-bayi yang baru lahir, karena tingkat kekebalannya lebih rendah dari anak-anak lainnya. Semua anak yang sakit dan bayi baru lahir harus diimunisasi selama masa kampanye untuk memberikan perlindungan yang sangat mereka butuhkan terhadap polio.

Para ibu dan pengasuh harus ingat bahwa Vaksin Polio Oral (OPV) bukanlah pengobatan terhadap penyakit-penyakit lainnya pada anak yang mungkin saja telah dialaminya sebelum imunisasi. Oleh karena itu, seorang ibu/pengasuh yang anaknya mendapatkan vaksin-vaksin polio ketika anak tersebut telah mengalami penyakit sebelumnya, harus membawa anak tersebut ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat.

Apakah vaksin polio yang diproduksi oleh Biofarma aman dan efektif?

Semua vaksin yang dipakai di Indonesia telah diuji kualitasnya dan kemanjurannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ini adalah prosedur standar internasional. Terdapat banyak negara selain Indonesia yang menggunakan vaksin-vaksin yang diproduksi secara lokal oleh perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi prakualifikasi WHO. Negara-negara tersebut termasuk Cina, Meksiko, Rusia dan Vietnam. Di Indonesia, vaksin-vaksin polio produksi Biofarma memenuhi persyaratan nasional yang menyangkut kualitas tinggi yang dapat digunakan untuk memberikan imunisasi terhadap polio kepada anak-anak.

Sumber: "Pertanyaan Umum Mengenai Polio, Indonesia 2005", Departemen Kesehatan RI, World Health Organization, UNICEF, 2005

No comments:

PG/ TK ISLAM SMART BEE - Children Education

My photo
Based on Islamic system. We commit to be partner for parents to provide educated play ground for their beloved children. Contact us: Jl.Danau Maninjau Raya No.221, Ph 62-21-7712280/99484811 cp. SARI DEWI NURPRATIWI, S.Pd